Thursday 13 February 2014

Banyak dari kita tidak memahami bahwa baterai dalam gadget yang kita gunakan telah menggunakan teknologi terbaru, Li-ion. Namun, kita sering memperlakukannya seolah baterai itu masih sama dengan baterai Ni-Cd atau yang lainnya.

Padahal, dengan penanganan yang salah, bisa jadi baterai berteknologi terbaru seperti Li-ion bisa saja lebih cepat rusak ketimbang baterai lawas. Hal ini tentu akan merugikan kita mengingat harga baterai Li-ion dengan kualitas bagus tidaklah murah dan mudah dijumpai.

Oleh karenanya, simak beberapa tips berikut ini untuk membuat baterai gadget Anda termasuk smartphone, tablet, dan lainnya tetap awet hingga bertahun-tahun!

1. Pahami Sirklus Chargingnya
Umumnya tiap baterai isi ulang memiliki siklus charge tersendiri. Siklus ini merupakan umur dari baterai yang menandakan seberapa banyak baterai tersebut bisa diisi ulang sebelum akhirnya dinyatakan harus diganti.

Apple contohnya mengklaim bahwa baterai iPhone memiliki siklus charging sebanyak 500 kali. Jika sebuah iPhone sudah dicharge sebanyak 500 kali, disebutkan kekuatan baterainya akan menurun hingga 20 persen.

Siklus ini sendiri tidak bisa diakali dengan cara-cara tertentu. Jadi, kalau Anda charge baterai dari 0 persen ke 10 persen pun akan dianggap menghabiskan satu siklus.

2. Charge saat kosong atau tersisa sebagian
Beberapa orang menyatakan bahwa jangan biarkan daya dalam baterai Li-ion habis penuh karena akan menurunkan kekuatannya ketika dicharge. Padahal, faktanya Li-ion tidak memiliki memory defect sehingga aman saja dicharge dengan keadaan kosong ataupun terisi sebagian.

3. Gunakan charger yang tepat
Dengan micro USB segala perangkat pintar yang Anda miliki memang bisa dicharge dengan menggunakan charger apapun. Namun, harap perhatikan juga kualitas charger yang Anda miliki itu.

Pasalnya, charger yang baik mampu mengubah aliran listrik AC ke DC sehingga tidak merusak komponen perangkat. Patut diingat, banyak kasus di mana ponsel terbakar dan penggunanya tersetrum akibat menggunakan charger abal-abal.

4. Awasi temperatur
Temperatur merupakan masalah paling serius yang harus diwaspadai oleh pengguna baterai Li-ion. Pasalnya, temperatur juga bisa menurunkan kinerja baterai sehingga cepat habis.

Li-ion bisa awet dan bekerja maksimal di suhu ruangan (antara 20-30 derajat Celcius). Selain itu, sebenarnya baterai juga masih bisa mentolelir suhu terdingin 5 derajat hingga terpanas 45 derajat Celcius.

Lebih dari itu harap dihindari. Baterai Li-ion bisa rusak secara fisik jika terekspos suhu di atas 45 derajat Celcius atau di bawah 5 derajat Celcius.

5. Jangan disakiti
Baterai juga bisa rusak jika diperlakukan tidak benar. Jangan terlalu sering dijatuhkan karena akan membuat cairan kimianya keluar dan merusak komponen gadget.

6. Simpan dengan cara yang benar
Banyak dari kita juga memiliki baterai cadangan sebagai antisipasi jika baterai utama gadget harus diganti. Coba perhatikan dulu bagaimana cara penyimpanannya yang benar.

Baterai harusnya dicharge hingga 50 persen saja sebelum disimpan untuk jangka waktu lama. Membiarkannya kosong akan membuka kemungkinan baterai ini tak bisa dicharge lagi dalam masa mendatang. Mengisinya sampai penuh juga bisa memperpendek umur baterainya karena daya tidak digunakan dalam waktu lama.


Sumber ZDNet

0 comments:

Translate

Hello There!

Ngoprak-ngoprek.blogspot.com. Powered by Blogger.
Hosting Indonesia